anak yang dibenci surga
Rasanya melelahkan menjadi penurut
Surga tak kunjung meraih-ku
Rasanya memuakan menjadi berbakti
Surga tak akan menampung-ku
Sembilan belas tahun, aku kira angka yang cukup dewasa untuk membahagiakan diri
Tapi saat dihadapkan dengan surga yang diam, aku menciut
Anggap saja bahwa aku adalah pendosa
Aku menggigil ditatapnya dingin
Aku juga berantakan ditatapnya acuh
Apakah aku boleh bicara?
Seperti, surga kau serupa neraka jika demikian
Bukan hanya diam menerima
Berpikir semua akan indah pada waktunya
Menguat-kuat kan diri walau tak banyak yang tersisa
Mencoba sembuh dari sayat-sayat tak kasat mata
Aku-pun sering ingin protes dan melakukan kudeta
Termakan propaganda di dalam kepala
Terlintas untuk menjadi sebenar-benarnya ahli neraka
Menjadi pengkhianat surga
Bagaimana jika kubuat surga menjadi wali yang gagal?
Menjadi senakal-nakalnya anak remaja
Bertato iluminati, tindik sana sini
Mabuk dan obat sampai tak sadar diri
Seks bebas hingga tak tahu diri
Berteman dengan kegelapan sejati
Atau bagaimana jika reka ulang adegan ku menabrakan diri?
Guna mencari tahu apakah surga masih menginginkanku
Seperti beberapa tahun lalu saat ia menangisiku
Tak masalah jika aku harus babak belur seperti watku itu
Diahajar karena ia mengkhawatirkanku
Dicaci maki karena ia takut kehilangan aku
Tapi aku masih disini, diam, kecil dan penurut
Masih menunggu walau rindu berdampak sedih
Masih setia walau dianggap tiada
Mencoba bersabar walau dibayar mental
Berteguh semuanya akan baik-baik saja
Karena surga, ia masihlah segalanya
Benar kata mereka
Aku tidak perlu hidup untuk siapa siapa
Hanya ada aku sekarang dan seterusnya
Jika mereka menyiksamu, mereka bukanlah sanak saudara apalagi keluarga
Aku paham teorinya
Sekarang, bisakah mereka tunjukan cara praktiknya?
Ajari aku cara mengaplikasikanya
Terimakasih atas simpatinya
Tapi jika kau tak berdiri dipijakan-ku, kau tak akan mengerti situasinya
Jika kau tak hidup sebagai aku, kau tak akan mengerti seperti apa rasanya
Sekali lagi, terimakasih untuk simpatinya
Comments
Post a Comment