chapter 21
kemarin itu chapter yang luar biasa. kau sempat jadi pemeran utamanya. kujadikan kau ratunya. pemegang kuasa, si karakter utama. ku biarkan kau bertingkah semaunya, sesuka kau ingin apa. bahkan jika tujuanmu hanya untuk sirkus semata, aku siap jadi singa tawanan dan bukanlah penguasa rimba.
bagaimana?
kau menikmati pertunjukanya? kau andil dalam pementasanya. ku apresiasi untuk bakatmu yang luar biasa. sungguh menakjubkan sebagai penggoda. ditambah bagimana pawainya saat kau mulai berdrama. chapter milikmu sempurna. berakhir dengan banyak pro dan kontra. bagiku itu adalah hal yang luar biasa. selayaknya novel, aku tak terlalu suka akhir yang biasa saja. mungkin jika ini kompetisi, kau pasti pulang dengan piala.
aku tidak terkejut, ekpektasiku selalu sama. kita akan berakhir asing seperti sedia kala. seperti cerita pada umumnya, kita hanya dapat mengenang pada akhirnya atau mungkin kau sudah lupa? tak masalah akupun sudah menyerah tidak cukup tenaga.
chapter bagianmu tebal, walau setting waktunya singkat. sedikit lucu karena pada akhirnya kita berseteru. aku tahu kau membenciku. dan kau perlu tau aku tak mempermasalahkan hal itu. benci aku sebisa kau mau. hina aku seandainya itu memang perlu karena aku akan selalu hidup seperti apa yang aku mau. dari awal kau memang bukan tujuanku dan begitu pula sebaliknya, aku hanya mainanmu. kita hanya dua orang yang saling mencari pelampiasan. sama sama butuh afeksi dan kau tampak penuh dengan adrenali. tipeku sekali.
chapter bagianmu selesai. aku mengakhirinya persis sama seperti permintaanmu. kau bebas. kau aman tanpaku. harusnya begitu karena terakhir kali, kau bilang ingin lepas dari bayang bayangku. kau takan melihatku lagi, bisa kupastikan itu. bahkan aku takan pernah hadir di seujung mimpimu. aku akan lenyap dari pandanganmu.
kau bebas, kau aman.
selamat hidup. terimakasih untuk waktu luangmu yang terdengar lebih seperti menyia-nyiakan waktumu. maaf, karena happy ending bukan keahlianku. kuharap kau hidup sesuai keinginanmu.
Comments
Post a Comment